Isinya antara lain menetapkan 'Papua Barat' sebagai nama negara, Bintang Kejora sebagai bendera nasional Papua, dan 'Hai Tanahku Papua' sebagai lagu kebangsaan. Foto: Nieuw Guinea Raad atau Dewan
Di suatu acara pelatihan moderasi beragama di Merauke, ia memimpin kami menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dengan sikap sungguh-sungguh. Setelahnya ia juga meminta kami bersama mengikutinya menyanyikan lagu “Hai Tanahku Papua”. Ia terharu. Lagu itu, katanya, diciptakan Dominee Ki
Buku berjudul Constructing Papuan Nationalism: History, Ethnicity, and Adaptation karya Richard Chauvel, menjelaskan bahwa peristiwa pengibaran bendera Bintang Fajar dan nyanyian nasional “Hai Tanahku Papua” pada 1 Desember 1961 ini kemudian menjadi pandangan dominan sebagian besar orang Papua saat ini: bahwa pada saat itulah Papua

Sengketa Irian Barat. Wilayah Papua Barat yang disengketakan. Persengketaan Irian Barat (1950–1962), juga dikenal sebagai Persengketaan Nugini Barat, adalah sebuah konflik diplomatik dan politik antara Belanda dan Indonesia terhadap wilayah Nugini Belanda. Ketika Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 setelah Revolusi

Papua SaksiMu (Ciptaan lagu dan Vokal: Rainer Scheunemann). - Terbentang luas tanahku yang tercinta - Alam indah dan kaya - BerkatMu Yesus sungguh nyata - Kau pelihara tanahku Papua. - Puji dan syukur Yesus buat InjilMu - Yang pulihkan dan damaikan bangsaku - Aku ingin turut Dikau s’lalu … West Papua. In 1961 the Netherlands set up a parliament in the colony of Netherlands New Guinea, responsible for preparing the territory for independence by the end of ten years. One thing the council approved was a national anthem to be used, “Hai Tanahku Papua”, which had been written by a Dutch missionary back in the 1930s, and the cyK3.
  • kikl9i01xs.pages.dev/133
  • kikl9i01xs.pages.dev/485
  • kikl9i01xs.pages.dev/421
  • kikl9i01xs.pages.dev/175
  • kikl9i01xs.pages.dev/4
  • kikl9i01xs.pages.dev/353
  • kikl9i01xs.pages.dev/572
  • kikl9i01xs.pages.dev/439
  • hai tanahku papua lirik